Di saat Rasul SAW sudah mendapat wahyu dari Allah, beliau mulai
merasakan efek dari kalangan sekitarnya,
Beliau sbagai manusia biasa juga merasakan kebingungan dalam
hal ini, maka perintah pertama untuk menyebarkan dakwah ini adalah dengan
orng-orang yang terdekat dan hidup bersama bliau,
Ktika sudah mulai meluas di kalangan kerabat beliau, maka
turunlah perintah langsung dari Allah agar menyerukan dakwah islam secara
terang-terangan kepada penduduk mekkah,
Di saat itu Rasul SAW
berdiri di atas bukit shofa dan mengumpulkan
para penduduk mekkah, dan Rasul SAW bekata “ Apakah kalian percaya kepada ku
jika aku mengatakan suatu hal yang tidak kamu ketahui, maka mereka berakata’
wahai Muhammd kami belum pernah mendengarmu berbohong selama ini, trus beliau berkata lagi” sesungguhnya aku
membawa peringatan kepada kalian smua” dari sela-sela khalayak keramaian itu,
muncullah abu lahab dan brkata dengan lantangnnya, ‘ celakalah kamu muhammad.
Hanya untuk inikah kamu mengumpulkan kami disini?, dan dia mngatakan umpatan
itu setiap hari kepada nabi Muhammad SAW, sampai turunlah ayat suci Al-Qur’an,
1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya
Dia akan binasa.
Dan setelah kejadian itu,
kaum kafir quraisy tidak tinggal diam, meraeka mulai siasat barunya dengan
menyakiti Rasul SAW, tapi karena Rasul SAW memang pilihan Allah, dan dengan
kesabarn beliau yang kuat, cacian dan makian serta hinaan mereka semua itu tidak
berefek pada keyakinan Rasul SAW yang sudah kuat dan kokoh itu,
Melihat kekebalan Rasul
SAW terhadap apa yang mereka berikan, mereka mulai putus asa, akan tetapi
keputus asaan mereka hilang ketika pimpinan mereka berkata “kalo emang kita gak
bisa nyakitin Muhammad, gimna kalo kita siksa aja anggotanya” dan ternyata perkataan
ini sangat merespon besar bagi mereka yang sudah busuk hatinya,
Mereka mulai menyakiti
dan menyiksa orang-orang islam yang lemah, dan memang di saat itu yang banyak
memeluk agama islam ini adalah kalangan bawah dari segi financial, tetapi tidak
mudah menggulingkan keyakinan seseorng yang sudah tertanam di dalam dagingnya
dan sudah mengalir deras di darahnya, banyak dari para sahabat as-sabiqunal
awalun memilih mati dari pada meninggalkan agama tauhid yang mulia ini,
Dan melihat hal ini,
Allah semakin menguji hambanya, maka yang beriman semakin kuat imannya dan
bahkan tidak sedikit dari mereka yang dulunya kafir memeluk agama islam dengan
yakin, karena mereka berfikir “Mengapa mereka berani mati demi mempertahankan
keyakinannya, sedangkan kami orang yang menyembah patung dan berhala, tidak
akan melakukan hal itu,” dan disisi lain mereka yang smakin bertambah
kekufurannya berkata “Memanglah kalian manusia bodoh, coba lihat aja siapa
mayoritas pemeluk agama Muhammad, mereka itu kebanyakan kalangan bawah, gak
selevel sama kita orng atas”.
Dan setelah para ulama mengkaji
kenpa mayoritas pemeluk islam di saat itu adalah orang-orang yang lemah
financial, maka dapatlah beberapa kesimpulan:
-
Karena agama islam memang tidak memandang sisi
financial di hadapan Allah, semua makhluknya sama, yang membedakan hanyalah
iman di hati,
-
Mereka orng yang di bawah, sangat rentan akan suatu
hal yang mereka dengar, termasuk kabar tentang datangnya nabi baru yang
memberikan keamanan dan jaminan syurga jika mereka beriman, sebab, di masa
jahiliyah mereka yang lemah sangat disiksa dan tidak di ayomi dengan baik,
-
Dan ini adalah salah satu isyarat bahwa agama islam
tidak didirikan dengan uang, melainkan dengan keikhlasan dalam menyampaikan
dakwah,
Hari demi hari, perkembangan islam sangat pesat, dan
pemeluknya sudah bnyak, ibarat sang surya menyinari bumi dikala pagi hari,
timbul setitik cahaya terang dalam kehidupan ini, yang mana selama ini
kejahiliyahan sangat akrab di masyaarakat, perempuan tidak ada harganya, anak
di buang dan dibunuh, patung yang tidak memberikan manfaat dan kemudhoratan di
sembah, sedikit demi sedikit, mereka mulai melihat cahaya matahari yang sudah
bersinar tadi.
Akan tetapi tidak selamanya keindahan itu kita lalui dan
tidak selamanya juga kesusahan itu menghantui hidup ini, salah seorng kafir yang
bernama ‘Utbah Bin Rabi’ah dan dia berkata kepda kaum quraisy:
“ Wahai kaum
quraisy, gimana menurut kalian jika aku pergi menghadap Muhammad dan menanyakan
beberapa hal sama dia,”
“Iya gak
apa-apa, jumpain aja dia, kita juga udah kewalahan ni”
Dan dengan
yakin juga mantab, ‘Utbah Bin Rabi’ah mendatangi Rasul SAW dan berkata:
“Wahai
saudaraku, sesungguhnya kamu itu orang yang mulia dan nasabmu juga bagus, tapi
belakangan ini aku lihat kamu udah memberikan suatu pukulan terhadap kaum ini,
dan kamu sudah memecah belah mereka, jadi aku ke sini mau memberikan beberapa
saran, dan semoga kamu memilih dari beberapa saran yang kami berikan ini,”
“silahkan di
sampaikan”
“Wahai
saudaraku, jika memang agama yang kamu bawa ini agar kamu menjadi orang kaya,
maka kami dan seluruh jajaran kami yang orang hartawan akan mengumpulkan uang
dan memberikannya cash sama kamu dan kamu menjadi orng terkaya saat ini juga,
Dan jika
agama yang kamu bawa ini agar kamu terlihat sebagai orang yang mulia dan agung,
kami bersedia memberikan tahta kedudukan yang tertinggi buatmu”
“ sudah
selesai wahai ‘Utbah?”
“sudah”
“baik, sekarang dengarkan aku,”
Kemudian Rasul SAW
membacakan surah fussilat :“baik, sekarang dengarkan aku,”
1. Haa Miim.
2. diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
3. kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan
dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
4. yang membawa berita gembira dan yang membawa
peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan.
5. mereka berkata: "Hati Kami berada dalam
tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru Kami kepadanya dan telinga Kami ada
sumbatan dan antara Kami dan kamu ada dinding, Maka Bekerjalah kamu;
Sesungguhnya Kami bekerja (pula)."
6. Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang
manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan
yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan
mohonlah ampun kepadanya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya,
13. jika mereka berpaling Maka Katakanlah: "Aku
telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad
dan Tsamud".
Dengan spontan ‘Utbah Bin
Robi’ah menutup mulut nabi, dan dengan ketakutan dia berkata, “ tolong hentikan
ini wahai muhammad”
Ketika ‘Utbah kembali kepda kaum quraisy yang memang
sudah menunggunya dan menantikan hasil negosiasi itu, maka mereka berkata;
“gimna hasilnya? “
“ waduuh! Baru kali ini saya mendengar kata-kata itu,
demi Tuhan, itu bukanlah syair yang seperti kita dendangkan dan bukan sihir dan
bukan juga mantera, percaya sama saya.
Jadi saran aku, bagus biarkan aja dia mengembangkan
ajarannya itu, karena memang sangat mengerikan kata-kata itu, yakinlah, dan
jika dia berhasil maka yang mulia juga seluruh kaum dan bangsa arab, bila perlu
dukunglah dia”
“ah! Kamu ini mah udah kena sihirnya Muhammad”
“terserah kalian mau bilang apa, yang penting aku
sudah menyampaikan”
Dan kisah lain yang diriwayatkan
imam Tabrani besrta Ibnu Katsir dan beberapa ulama lainnya, ada beberapa orng
musyrikin di antaranya walid bin mughiroh, ‘ash bin wa’il, mereka datang
menghadap Rasul SAW dan memberikan
kekayaan harta mereka dan mereka bersedia memberikan wanita yang cantik siapapun yang beliau suka, dengan
syarat jangan pernah lagi menghina patung-patung mereka, dan membodohkan
kebiasaan mereka ini,
Sayangnya nabi Muhammad
SAW bukanlah seperti yang mereka kira, nabi Muhammad SAW sangatlah mulia
akhlaqnya dan segala tindakannya punya perhitungan, itulah kepribadian baginda Rasul
SAW, dengan serta merta Rasul SAW menolak tawaran itu semua,
Tapi mereka sudah menyiapkan
beberapa pertanyaan jika kemungkinan itu tdak di terima, dan mereka memberikan
saran terakhir,
“kalo ngak gini aja, kamu sembah Tuhan kami sehari trus
besoknya Tuhan kamu yang kami sembah, gimana, adil kan?”
Dengan tegas Rasul
SAW menolak lalu turunlah surah al-kafirun yang berbunyi:
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Memang Allah sangat memuliakan
agama islam ini, dan ini adalah agama penyempurna dari agama samawi
terdahulu, dan karena agama islam sudah sempurna jadi tdak ada lagi agama yang
benar setelah munculnya agama islam.
Sekiranya Rasul SAW
menerima dari beberapa saran kaum kafir itu, laksana islam sudah lenyap saat
ini, karena harta jabatan dan wanita tidaklah menjadikan seseorng mulia,
melainkan hanya iman di hati inilah yang membuat seseorng itu mulia, bukan yang
lain, dan satu lagi yang perlu di garis bawahi, sekiranya nabi Muhammad SAW menyetujui
untuk menyembah berhala sehari dan menyembah Allah sekali dengan harapan
bertahap yang nantinya akan menyembah Allah setiap hari, itu tidak akan
berhasil, karena ini menyangkut aqidah dan aqidah tidak pake negosiasi, jika
iya maka iya dan jika tidak maka tidak, akan tetapi selain hal aqidah, seperti
hukum minum khamar misalnya, nah disitu tidak mengapa bertahap karena bukan
masalah aqidah dan terbukti sekarang, agama berhasil mengharamkan khamar,
Wallahu a’lam,